26 Agustus 2015: Penembakan Tragis 2 Jurnalis TV Virginia, Pelaku Lalu Bunuh Diri
Alison Parker baru bekerja di stasiun itu kurang dari setahun, tetapi wajahnya sudah tidak asing lagi bagi penduduk Roanoke dan kota-kota di sekitarnya di pedesaan Virginia. Adam Ward digambarkan oleh rekan-rekannya sebagai fotografer yang sangat berbakat yang dapat membuat subjeknya merasa nyaman. Itu adalah hari terakhirnya di jaringan televisi tempatnya berkerja.
Dalam beberapa minggu terakhir Flanagan telah mengunggah lusinan gambar tentang hidupnya, yang diambil dari masa kecilnya. Setelah penembakan itu, Flanagan mencuitkan komentar-komentar yang meremehkan tentang kedua korbannya.
“Alison membuat komentar rasis,” katanya tentang Parker. “Mereka mempekerjakannya setelah itu???” Dalam referensi ke Ward, ia menambahkan: “Adam mendatangi HRD [sumber daya manusia] untuk mencari saya setelah bekerja dengan saya suatu kali!!!”
Beberapa detik kemudian, ada pembaruan yang mengerikan: “Saya merekam penembakan itu, lihat Facebook.”
Video yang mengganggu yang diunggah Flanagan di Facebook direkam dari sudut pandang penembak.
Video itu menunjukkan pria bersenjata itu mendekati Parker dan Ward saat mereka mewawancarai Gardner di dek kayu di Bridgewater Plaza, dekat Smith Mountain Lake. Mereka sedang menyiarkan acara tersebut, dan Gardner memberi tahu pemirsa WDBJ7 tentang manfaat danau di dekatnya bagi pariwisata lokal.
Pria bersenjata itu berjalan perlahan ke arah ketiganya, berdiri di belakang juru kamera, berbisik “jalang” dan mengarahkan pistolnya ke reporter. Sambil berkonsentrasi pada wawancara, reporter itu tampak tidak memperhatikan.
Wawancara berlanjut selama sekitar 20 detik sebelum tembakan terdengar. Segmen terakhir film tersebut memperlihatkan Parker berteriak dan melarikan diri.
Dalam siklus yang kini sudah tidak asing lagi bagi orang Amerika, penembakan mengerikan yang dibuat untuk media itu segera diikuti oleh seruan untuk mengubah undang-undang senjata yang longgar di negara itu yang telah memungkinkan begitu banyak tragedi serupa.
Namun, ada juga pengakuan, di semua pihak, bahwa keinginan politik untuk melakukan reformasi tidak ada, khususnya di kalangan Partai Republik.