Indonesia dan Australia Kolaborasi Pameran Arsip Sejarah, Ungkap Jejak Persahabatan 2 Negara
Intenasional Jakarta – Indonesia dan Australia merayakan 75 tahun hubungan diplomatiknya salah satunya dengan menggelar pameran arsip bersejarah bertajuk “Two Nations: A Friendship is Born”.
Pameran itu menunjukkan arsip tentang dukungan Australia kepada Indonesia selama perjuangan kemerdekaan melalui foto, surat, siaran berita dan kenangan lain dari hubungan masyarakat Indonesia dan Australia saat itu.
“Pameran ini merupakan pameran yang istimewa karena menceritakan periode penting dalam sejarah kita bersama,” ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams dalam peresmian pameran di Museum Bahari, Jakarta, Selasa (13/8/2024).
Penny mengatakan bahwa Indonesia dan Australia memiliki kedekatan yang sangat kuat, bahkan sebelum Indonesia merdeka.
“Australia dan Indonesia bertetangga secara geografis, itu nyata. Hubungan antar masyarakat kita sudah terjalin sejak sebelum kemerdekaan Indonesia,” lanjut dia.
Ia memaparkan bahwa Australia merupakan salah satu negara yang menjadi pendukung terkuat paling awal untuk kemerdekaan Indonesia. Hal ini terbukti ketika Australia menjadi negara asing pertama yang mengirimkan misi diplomatik untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Setelahnya, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta juga meminta Australia untuk dapat mewakili Indonesia dalam perundingan PBB mengenai kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, pameran tersebut juga akan menayangkan dua video dokumenter dan rekaman arsip berjudul “Indonesia Calling” dan “Batavia 1945”.
“Indonesia Calling adalah film dokumenter tahun 1946 yang bercerita tentang boikot Armada Hitam sebagai dukungan Australia terhadap kemerdekaan Indonesia. Batavia 1945 menampilkan rekaman akademisi dan diplomat Australia saat bertemu dengan Presiden Suharto dan Wakil Presiden Hatta dan para pemimpin Indonesia lainnya di tahun 1925,” jelas dia.
Pameran yang berlokasi di Museum Bahari, Jakarta Utara, itu akan dibuka sejak 15 Agustus hingga 1 September 2024. Setelahnya, pameran juga akan dibuka di beberapa kota lain seperti Makassar, Surabaya dan Yogyakarta.