Iran dan Hizbullah Belum Lancarkan Serangan Balas ke Israel, Inikah Alasannya?
2 mins read

Iran dan Hizbullah Belum Lancarkan Serangan Balas ke Israel, Inikah Alasannya?



Pada bulan April, Iran disebut mencoba menyeimbangkan antara membangun kembali pencegahan dan menghindari perang habis-habisan dengan Israel.

Iran menunjukkan bahwa mereka bersedia menyerang Israel secara langsung, namun menyampaikan pesan serangan itu kepada mitra AS di kawasan, di mana AS langsung mengerahkan aset-aset militernya.

“Upaya Iran untuk mengukur respons pada bulan April gagal total. Israel menunjukkan pertahanannya sangat kuat,” kata Juneau.

Setelah menunjukkan kartunya pada bulan April, para analis mengatakan bahwa Iran kini kesulitan menemukan formula yang tepat untuk memberikan respons baru.

“Penundaan ini menegaskan kembali kenyataan bahwa pilihan Iran untuk melakukan pembalasan berkisar dari buruk hingga sangat buruk,” kata pakar Iran di International Crisis Group Ali Vaez kepada MEE.

“Bagi Iran, tindakan simbolis berisiko dan jelas tidak membuahkan hasil, sementara tindakan substantif kemungkinan akan mengundang serangan balik Israel yang lebih dahsyat atau mungkin serangan balik AS.”

Haniyeh terbunuh di wisma tamu di Teheran yang dijaga oleh Garda Revolusi Islam setelah menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Pembunuhan Haniyeh tidak hanya mempermalukan Iran, namun juga memicu pembersihan mata-mata.

“Kedua pembunuhan ini menunjukkan penetrasi intelijen yang serius oleh Israel,” kata pakar Iran dan penulis ‘Shadow Commander: Soleimani, the US and Iran’s Global Ambitions’ Arash Azizi.

Sejumlah pengamat menilai bahwa Iran mungkin berada dalam posisi yang kurang menguntungkan berkat dukungan tanpa syarat pemerintahan Joe Biden untuk Israel.

“Tingkat dukungan AS untuk Israel adalah sesuatu yang belum pernah kita lihat dalam sejarah hubungan yang dimulai sejak perang tahun 1973,” sebut Hage Ali, dari Carnegie Center di Beirut kepada MEE.

“Daya tembak penting. Saya pikir Hizbullah memahami bahwa mengingat dukungan AS untuk Israel saat ini, perang dengan Israel juga akan melibatkan AS dan mereka tidak mau mengambil risiko itu.”

Bagaimanapun, jika tidak membalas, Iran dinilai berisiko terlihat lemah, tidak hanya di mata proksi mereka, namun juga di antara negara-negara Teluk yang kuat dan pejabat AS yang mengadvokasi garis yang lebih keras terhadap Teheran.

 



Source link