1 min read

Israel Bagikan Selebaran untuk Informasi Hamas di Gaza dan Berhadiah Rokok



Perang antara Israel dan Hamas telah membuat kehidupan warga di bagian utara Jalur Gaza, begitu memprihatinkan. Di sana, warga Palestina paling terdampak kelaparan, mereka mengatakan kekurangan sayur-sayuran, buah-buahan dan daging sehingga bertahan hidup hanya dengan roti.

Makanan yang bisa ditemukan di pasar dijual dengan harga selangit, kata mereka: satu kilo paprika hijau, yang harganya sekitar satu dolar sebelum perang, dihargai 320 shekel atau hampir $90 atau Rp1,4 juta. Para pedagang meminta $70 atau sekitar Rp hanya untuk satu kilo bawang.

Um Mohammed tetap di sana selama lebih dari delapan bulan pemboman Israel. Namun dia dan keluarganya telah beberapa kali meninggalkan rumah mereka menuju tempat penampungan yang ditunjuk di sekolah-sekolah PBB.

“Kecuali tepung, roti, kami tidak punya apa-apa lagi, tidak punya apa-apa untuk dimakan, jadi kami makan roti saja,” ujar Um Mohammed.

Pada akhir Mei, militer Israel mencabut larangan penjualan makanan segar ke Gaza dari Israel dan Tepi Barat yang diduduki, kata pejabat Palestina dan pekerja bantuan internasional.

Namun dalam unggahan di media sosial, warga Gaza menuduh pedagang yang tidak bermoral mengeksploitasi kebutuhan dengan membeli barang dengan harga reguler di Israel dan Tepi Barat dan menjualnya dengan harga yang sangat mahal.

Mereka mengatakan para pedagang mengambil keuntungan dari lemahnya kepolisian di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

“Tidak ada daging atau sayur-sayuran dan jika ada sesuatu yang tersedia, maka akan dijual dengan harga fiktif yang luar biasa,” kata Um Mohammed kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.



Source link