Olimpiade Paris 2024 Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Prancis
Prancis pertama kali menjadi tuan rumah olimpiade pada tahun 1900, lalu tahun 1924, dan sekarang tahun 2024.
Mengutip kanal Bisnis Intenasional gelaran Olimpiade di Paris tahun ini diperkirakan menelan biaya senilai USD 8,2 miliar atau Rp.132,5 triliun.
Namun, sejumlah laporan media lain memperkirakan total biaya Olimpiade di Paris mencapai USD 10 miliar atau Rp.161,7 triliun.
Meski begitu, angka tersebut sebenarnya lebih kecil dibandingkan Olimpiade Musim Panas tahun-tahun sebelumnya.
Setelah menyesuaikan angka inflasi, MarketWatch melaporkan pada tahun 2021 bahwa Tokyo 2020 adalah Olimpiade Musim Panas termahal, dengan biaya sekitar USD 20 miliar (Rp.323,5 triliun), diikuti oleh London 2012 sebesar USD 17,1 miliar (Rp.276,6 triliun) dan Rio de Janeiro 2016 sebesar USD 15,6 miliar (Rp.252,3 triliun).
Kemudian, biaya sebesar USD 3,2 miliar (Rp.51,7 triliun) didedikasikan untuk investasi infrastruktur, menurut WalletHub.
Biaya itu termasuk dua stadion baru yang dibangun untuk Olimpiade: Olympics Aquatics Center dan Adidas Arena.
Olympics Aquatics Center menghabiskan biaya pembangunan sebesar USD 204 juta (Rp.3,3 triliun), menurut laporan SwimSwam, dan dapat menampung 6.000 orang. Tempat tersebut akan menjadi tuan rumah penyelaman, renang tersinkronisasi, dan beberapa acara polo air.
Sementara itu, Associated Press melaporkan Adidas Arena menghabiskan biaya pembangunan senilai USD 150 juta (Rp.2,4 triliun) dan dapat menampung hingga 9.000 penonton untuk acara bulu tangkis, senam ritmik, dan angkat besi.