Pesawat EVA Air Rute Jakarta-Taiwan Turbulensi Hebat Picu 6 Orang Terluka, Piring dan Makanan Berserakan
Adapun penumpang harus tetap duduk dengan sabuk pengaman terpasang, dan berpegangan pada sandaran tangan, menjaga kaki tetap di tanah selebar bahu. Itu dapat mencegah guncangan keras yang menyebabkan cedera tulang belakang atau cedera pada tulang ekor. Guncangan yang kuat dapat menyebabkan cedera seperti itu.
Pilot dapat melihat turbulensi menggunakan radar di pesawat, yang menunjukkan awan tebal atau sel badai di depan. Jika turbulensi terdeteksi, penumpang dapat diperingatkan sebelumnya. Namun, clear-air turbulence (turbulensi udara bersih) tidak mungkin diprediksi.
Dengan perubahan iklim, arus udara yang tidak dapat diprediksi seperti turbulensi udara bersih diperkirakan akan meningkat intensitas dan frekuensinya.
Turbulensi diklasifikasikan berdasarkan empat intensitas: ringan, sedang, parah, dan ekstrem. Di musim panas, arus konvektif dan petir di dalam awan merupakan hal yang umum. Di musim dingin, pesawat terbang dapat terbang saat angin bertiup kencang. Di tengah pemanasan global dan semakin kuatnya peristiwa cuaca ekstrem, turbulensi dapat menjadi lebih umum di masa mendatang.
Intensitasnya dapat sedemikian rupa sehingga dalam satu detik, pesawat dapat naik atau turun hingga 30 atau 40 kaki. Hal itu dapat menyebabkan pramugari menabrak langit-langit atau lantai. Tentu saja, meskipun situasinya tampak sangat menakutkan, pesawat akan aman. Namun, selalu ada kemungkinan turbulensi menyebabkan kerusakan struktural.
EVA Air menghimbau penumpang untuk tetap mengenakan sabuk pengaman selama penerbangan demi keselamatan mereka.