AS Dakwa 3 Warga Iran dalam Kasus Peretasan Kampanye Trump
1 min read

AS Dakwa 3 Warga Iran dalam Kasus Peretasan Kampanye Trump



Tim kampanye Trump pada Agustus mengungkapkan bahwa mereka telah diretas oleh Iran, namun menegaskan kembali para pelaku gagal mendapatkan informasi pribadi.

Beberapa outlet berita menyatakan penolakannya untuk menerbitkan dokumen internal kampanye yang ditawarkan kepada mereka.

Dakwaan menyebutkan bahwa pejabat kampanye Biden juga tidak memberikan tanggapan ketika ditawari materi persiapan debat Trump sesaat sebelum kedua kandidat bertemu pada debat 27 Juni.

Pengendalian ini sangat kontras dengan Pilpres AS 2016, saat komunikasi yang diretas dari Hillary Clinton mendapat liputan luas.

Ketiga pria Iran saat ini ada di Iran dan berada di luar jangkauan penegak hukum AS. Namun, Garland menekankan bahwa Kementerian Kehakiman AS berhasil menangkap tersangka internasional lainnya bahkan setelah mereka didakwa.

“Kami akan memantau orang-orang ini selama sisa hidup mereka,” tutur Garland.

Kementerian Kehakiman AS menyatakan bahwa upaya Iran tidak hanya terbatas pada ranah digital. Seorang pria Pakistan yang diduga memiliki hubungan dengan Iran mengaku tidak bersalah terhadap tuduhan terorisme pada awal bulan ini.

Tuduhan itu terkait dengan rencana membunuh seorang politikus AS sebagai aksi balas dendam atas pembunuhan komandan tertinggi Garda Revolusi Iran pada tahun 2020.

Menurut sebuah sumber, terdakwa mengidentifikasi Trump sebagai target potensial. Namun, tidak ada indikasi bahwa dia terlibat dalam dua upaya pembunuhan terhadap Trump yang terjadi baru-baru ini.

Kementerian Kehakiman AS juga fokus pada upaya Rusia untuk mensabotase pemilu dengan mengajukan tuntutan pidana dan sanksi terhadap karyawan media pemerintah RT. Mereka dituduh mendanai pemengaruh (influencer) media sosial yang pro-Trump di AS. 



Source link