Nasib Program Prakerja Masih Menunggu Keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto
1 min read

Nasib Program Prakerja Masih Menunggu Keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto



Regional Palembang – Program Kartu Prakerja dijalankan pemerintah pusat sejak tahun 2020 atau di masa pandemi COVID-19. Program ini memberikan pembinaan kompetensi kerja dan kewirausahaan.

Bahkan, program tersebut diminati para pencari kerja atau pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sejak program itu dimulai, ada sekitar 59 juta orang mendaftar, tetapi hanya 18,9 juta yang terserap atau sekitar 12 persen dari total 150 juta angkatan kerja.

Di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sendiri, jumlah pendaftarnya tembus di angka 1,49 juta orang, tapi hanya sebanyak 602 ribu orang yang diterima.

Sayangnya, nasib program Prakerja belum bisa dipastikan berjalan lagi atau tidak di tahun depan, karena masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.

Menurut Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, pihak manajemen masih menunggu kebijakan dari pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Saya tidak bisa memberi komentar sekarang, tidak boleh kemajon (mendahului kebijakan yang belum dipublikasikan). Itu tunggu saja kabarnya nanti,” katanya, saat menghadiri program Kartu Prakerja di Ballroom Hotel Harper Palembang, Kamis (26/9/2024).

Dia berkata, peminat program Prakerja cukup besar, tetapi sayang anggaran terbatas sehingga tidak semua pendaftar bisa terakomodasi.

Program Prakerja yang dinaungi Kementerian Perekonomian tersebut merupakan program human capital investment. Karena program tersebut merupakan investasi jangka panjang untuk pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.

“Targetnya bukan orang miskin, pengangguran atau lainnya tapi membuka pintu untuk semua orang yang berusia 18-64 tahun yang ingin belajar dan meningkatkan keterampilan,” ungkapnya.

Ternyata, program Prakerja tersebut dilirik juga oleh negara tetangga, seperti Kamboja dan Thailand. Bahkan, Pesatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai program itu berhasil menciptakan Sustainable Development Goals (SDGs).

 



Source link