Netanyahu di Sidang ke-79 Majelis Umum PBB: Janji Menciutkan Hizbullah hingga Panen Kecaman
Netanyahu telah menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari dalam pemerintahannya sendiri dan warga Israel yang mengungsi akibat pertempuran untuk memberikan pukulan berat kepada Hizbullah. Serangan-serangan baru-baru ini menargetkan para pemimpin senior kelompok tersebut.
“Bayangkan saja jika teroris mengubah El Paso dan San Diego menjadi kota-kota hantu … Berapa lama pemerintah AS akan menoleransi itu?” tanyanya, sambil mengepalkan tinju. “Israel telah menoleransi situasi yang tidak dapat ditoleransi ini selama hampir setahun. Nah, saya datang ke sini hari ini untuk mengatakan: Sudah cukup.”
Netanyahu menuding Iran sebagai kekuatan yang tidak stabil di kawasan tersebut, dengan menyatakan dukungannya terhadap Hamas dan Hizbullah. Dia memperingatkan Teheran, “Jika Anda menyerang kami, kami akan menyerang Anda.”
Saat Netanyahu berbicara, kursi-kursi delegasi Iran kosong. Di luar, para pengunjuk rasa yang menentang Netanyahu dan kebijakan Israel berdemonstrasi di balik barikade polisi.
Netanyahu membela tanggapan negaranya terhadap serangan Hamas, yang memicu perang di Jalur Gaza. Dia mengaku Israel telah menghancurkan sebagian besar persenjataan roket Hamas, membunuh atau menangkap setengah dari pasukan tempurnya, dan membongkar banyak terowongan bawah tanahnya. Menurutnya, Israel kini “berfokus pada pembersihan kemampuan tempur Hamas yang tersisa.”
Namun, perang di Jalur Gaza akan segera memasuki tahun kedua tanpa tanda-tanda akan berakhir. Berbagai upaya untuk mewujudkan gencatan senjata terhenti karena tuntutan Israel untuk mempertahankan kehadirannya. Sementara itu, warga sipil telah menanggung beban yang luar biasa akibat kekerasan yang terus berlanjut; sekitar 100 sandera masih ditawan di Jalur Gaza.
Angka terbaru yang dirilis pada Kamis oleh otoritas Kesehatan Jalur Gaza menyebutkan, serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 41.500 warga Palestina dan melukai lebih dari 96.000 lainnya. Lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, termasuk sekitar 1.300 anak di bawah usia 2 tahun.
Israel telah menegaskan bahwa operasi militernya dapat dibenarkan dan diperlukan untuk mempertahankan diri.
“Perang ini dapat berakhir sekarang. Yang harus terjadi adalah Hamas menyerah, meletakkan senjata, dan membebaskan semua sandera,” sebut Netanyahu. “Tetapi jika mereka tidak menyerah … kami akan berjuang sampai kami mencapai kemenangan total.”