Intenasional Jakarta – Microwave menjadi alat bantu yang sangat berguna di kehidupan sehari-hari. Kita menggunakannya sepanjang waktu, terkadang microwave dapat menyebabkan benda-benda meledak, dan sangat sedikit dari kita yang benar-benar dapat mengatakan bahwa kita tahu cara kerjanya.

Lantaran begitu banyak manfaatnya, bahkan Anda terus mencoba menggunakannya setiap hari.

Anda mungkin tidak melakukannya cukup sering, karena benda itu hampir pasti dipenuhi dengan kotoran. Sebuah studi baru yang melibatkan pemeriksaan mendalam terhadap 30 microwave yang sering digunakan menemukan bahwa ada hampir 750 jenis bakteri yang tahan radiasi di dalamnya.

Studi yang dilakukan di Valencia, Spanyol, dan baru-baru ini diterbitkan dalam Frontiers in Microbiology, menemukan bahwa mikrobioma dalam oven microwave didominasi oleh Proteobacteria, Firmicutes, Actinobacteria, dan Bacteroidetes, dikutip dari laman Mentalfloss, Senin (30/9/2024).

Semua bakteri yang ditemukan pada kulit manusia. Para peneliti juga menemukan bahwa Klebsiella dan Brevundimonas, dua jenis bakteri yang terkait dengan penyakit bawaan makanan, tumbuh di beberapa sampel kultur yang mereka ambil dari gelombang mikro.

Meskipun peralatan rumah tangga sehari-hari ini mungkin tampak seperti tempat yang tidak mungkin bagi apa pun untuk tumbuh subur mengingat semua radiasi yang terlibat dalam proses pemanasan, radiasinya bersifat non-ionisasi, artinya tidak mengubah bentuk sel atau atom apa pun yang ditemuinya.

Gelombang mikro memanaskan makanan dengan menggetarkan molekul di dalamnya dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga memanas, tetapi sebenarnya tidak cukup panas untuk membunuh semua bakteri, beberapa di antaranya terkait dengan penyakit bawaan makanan.

Oven dan microwave sama-sama peralatan masak yang punya daya pemanas. Namun, apa keunggulan sebenarnya dari dua alat itu?