Ucapan Selamat dari Menperin dan Menteri BUMN untuk Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie
1 min read

Ucapan Selamat dari Menperin dan Menteri BUMN untuk Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie



Setelah acara ‘Sarasehan Bersama Menteri Perindustrian’ di Kuningan. Jakarta Selatan, Anindya dan delapan perwakilan Kadin Provinsi yaitu Aceh, Bali, Sulawesi Barat, Bangka Belitung, Lampung, Kepulauan Riau, NTB, dan Banten, serta beberapa anggota luar biasa (ALB) Kadin, langsung bergegas mengunjungi Kantor Kementerian BUMN untuk bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan juga Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo.

“Kami semua datang bertemu Menteri BUMN Pak Erick bersama sekitar delapan wakil dari Kadin Provinsi dan beberapa teman dari anggota luar biasa Kadin dan beberapa tim formatur. Kita ingin kerja sama dengan BUMN yang sudah baik menjadi lebih baik lagi,” ucap dia.

“Banyak proyek-proyek di BUMN yang bisa dikerjasamakan dengan Kadin. Bagaimana mempersatukan database Kadin dan BUMN misalnya, dan kedua apabila ada program-program investasi yang skalanya pas dimana anggota kami (Kadin) dapat ikut berpartisipasi. Semoga Kadin bisa menjadi public private partnership (yang aktif), dengan BUMN sebagai sentral,” sambung Anindya.

Menteri BUMN Erick Thohir pun menyampaikan terima kasih atas kedatangan Ketua Umum kadin Indonesia Anindya Bakrie.

“Terima kasih kedatangan Pak Anin Ketua Umum Kadin. Selamat Pak Anin, salaman dulu Pak,” kata Erick.

Erick kemudian menjelaskan, BUMN terus melakukan transformasi agar dapat menjadi ‘benteng’ ekonomi nasional di pasar terbuka.

Menurut dia, Pemerintah, BUMN khususnya dan Kadin harus ada improvisasi yang didorong ke depan menghadapi pasar terbuka yang sangat balance antara swasta, investasi, UMKM, dan sebagainya.

“Tadi Pak Anin dan saya dan seluruh anggota Kadin melihat ada improvisasi yg harus kita dorong ke depan. Bahwa database ini harus dipersatukan ke depan antara Kadin dan BUMN,” kata Erick.

“Supaya ketika ada tender-tender itu kita buka selebar-lebarnya sehingga peran swasta, UMKM bisa menjadi bagian, dengan suatu kesepakatan yaitu good governance dan transparansi, supaya kami bisa terus menjaga keterbukaan karena kami tidak mau ada korupsi di BUMN atau (kami ingin) menekan (angka) korupsi,” papar Erick.



Source link