
Ahmad Ali -AKA Bakal Gratiskan Perlengkapan Sekolah dan Beasiswa Kuliah Mahasiswa dan Guru Sulteng
AKA juga menegaskan akan mengembangkan pendidikan vokasi untuk mempersiapkan keahlian dan keterampilan anak muda Sulteng di bidangnya. Ia mencontohkan perlunya membuka program kompetensi sesuai permintaan pasar misalnya Morowoli, Palu dan Morowali yang berbasis perusahaan nikel dan emas. Sementara untuk vokasi peternakan, pertanian dan perikanan bisa di Parigi Moutong dan Banggai.
“Pendidikan vokasi akan diselenggarakan melalui penyediaan politeknik di kabupaten, selain itu vokasi bisa di masukan dalam kurikulum sesuai kebutuhan industry yang ada di Sulteng, kami juga akan memaksimalkan kerjasama sekolah vokasi dengan swasta dan BUMN, jadi anak muda Sulteng sudah siap kerja dan mampu bersaing secara global setelah lulus,” ujar AKA.
AKA menambahkan kegagalan target rata rata lama sekolah (RLS) bisa terjadi karena mereka melakukan hal lain seperti bekerja atau membantu orang tua dan pernikahan dini anak anak di Sulawesi Tengah yang saat ini di ambang kekwatiran.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS Tahun 2022, angka perkawinan anak atau pernikahan dini di Sulteng mencapai 12,65 persen, dan menduduki peringkat kelima secara nasional.
“Faktor utama ini terjadi adalah orang tuanya miskin sampai miskin ekstrim, jadi memaksa anaknya harus ikut kerja dan nikah. Kami harus intervensi itu, kami punya program usaha yang melibatkan masyarakat. Ada 10 ribu wirausaha, pengembangan 30 HA pertambakan rakyat, pengembangan UMKM, penyediaan modal, pendampingan usaha yang semuanya dibangun dengan kolaborasi pemerintah dan rakyat, kami yakin program ini meningkatkan perekonomian warga,” tegas AKA.