Kecam Kekerasan di Pilkada Sampang, PKB: Tak Ada Pesta Demokrasi Seharga Nyawa Manusia
1 min read

Kecam Kekerasan di Pilkada Sampang, PKB: Tak Ada Pesta Demokrasi Seharga Nyawa Manusia



Politik Jakarta – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberi perhatian serius terhadap insiden kekerasan yang terjadi dalam proses Pilkada pada Minggu, 17 November 2024, di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. Menurut Wakil Ketua Harian DPP PKB, Nadya Alfi Roihana, Pilkada tidak boleh sampai menimbulkan korban jiwa.

“Tidak ada pesta demokrasi seharga nyawa manusia. Mari kita jaga Pilkada ini tetap damai, bermartabat, dan jauh dari kekerasan,” ujar Nadya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (19/11/2024).

Dia pun mengecam keras terhadap peristiwa yang mengakibatkan tewasnya seorang saksi dari Pasangan Calon Jimad Sakteh dan mengutuk segala bentuk kekerasan, terutama yang terjadi dalam konteks demokrasi.

“Kekerasan ini tidak hanya melukai nilai-nilai demokrasi, tetapi juga merusak tatanan kehidupan bermasyarakat yang seharusnya dilandasi perdamaian dan persatuan,” tegas dia

Nadya mewanti, sebagai salah satu pilar utama demokrasi, Pilkada merupakan ajang bagi rakyat menyuarakan aspirasi politiknya secara damai dan bermartabat. Maka dari itu, dia meminta Pilkada harus tetap menjadi pesta demokrasi yang menggembirakan, bukan menjadi alasan untuk saling menyerang. 

“Jangan biarkan fanatisme buta terhadap pasangan calon mengorbankan kedamaian dan kerukunan yang telah dibangun bersama,” wanti dia.

Nadya menyatakan, perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun tidak boleh berujung pada permusuhan atau kekerasan.

“Segala bentuk kekerasan hanya akan menciptakan luka sosial yang mendalam di masyarakat. Terlebih perpecahan yang ditimbulkan oleh konflik semacam ini sering kali membutuhkan waktu lama untuk dipulihkan,” lanjut Nadya.

 



Source link