7 Ledakan Terdengar Saat Israel Serang Fasilitas Militer Iran, Picu Wilayah Udara Teheran Ditutup
Serangan hari Sabtu (26/10) itu terjadi tepat saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba kembali di AS setelah lawatan ke Timur Tengah di mana ia dan pejabat AS lainnya telah memperingatkan Israel untuk memberikan tanggapan yang tidak akan semakin meningkatkan konflik di wilayah tersebut dan mengecualikan situs nuklir di Iran.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “kami memahami bahwa Israel sedang melakukan serangan yang ditargetkan terhadap target militer di Iran” dan merujuk wartawan ke pemerintah Israel untuk rincian lebih lanjut tentang operasi mereka.
Dua pejabat AS mengatakan AS diberitahu oleh Israel sebelum serangan itu. Mereka mengatakan tidak ada keterlibatan AS dalam operasi tersebut. Para pejabat berbicara dengan syarat anonim untuk membahas operasi yang sedang berlangsung.
Israel telah bersumpah untuk memukul Iran dengan keras setelah serangan rudal besar-besaran Iran pada 1 Oktober. Iran mengatakan serangannya adalah sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel terhadap proksinya di Lebanon, Hizbullah, dan telah berjanji untuk menanggapi setiap serangan balasan.
Israel dan Iran telah menjadi musuh bebuyutan sejak Revolusi Islam 1979. Israel menganggap Iran sebagai ancaman terbesarnya, dengan mengutip seruan para pemimpinnya untuk penghancuran Israel, dukungan mereka terhadap kelompok militan anti-Israel, dan program nuklir negara itu.
Israel dan Iran telah terkunci dalam perang bayangan selama bertahun-tahun. Sebuah kampanye pembunuhan yang diduga dilakukan Israel telah menewaskan para ilmuwan nuklir terkemuka Iran. Instalasi nuklir Iran telah diretas atau disabotase, semuanya dalam serangan misterius yang disalahkan pada Israel. Sementara itu, Iran telah disalahkan atas serangkaian serangan-serangan ini merupakan bagian dari serangkaian serangan terhadap pengiriman barang di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir, yang kemudian berkembang menjadi serangan oleh pemberontak Houthi Yaman terhadap pengiriman barang melalui koridor Laut Merah.
Namun sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, pertempuran semakin terbuka. Israel baru-baru ini mengalihkan perhatiannya ke Hizbullah, yang telah menembakkan roket ke Israel sejak perang di Gaza dimulai. Sepanjang tahun, sejumlah tokoh militer Iran tewas dalam serangan Israel di Suriah dan Lebanon.
Iran menembakkan gelombang rudal dan pesawat nirawak ke Israel April lalu setelah dua jenderal Iran tewas dalam serangan udara Israel di Suriah terhadap pos diplomatik Iran. Rudal dan pesawat nirawak tersebut menyebabkan kerusakan minimal, dan Israel — di bawah tekanan dari negara-negara Barat untuk menahan diri — menanggapi dengan serangan terbatas.
Namun setelah serangan rudal Iran pada awal Oktober, Israel menjanjikan tanggapan yang lebih keras.
Sementara itu pada hari Jumat (25/10), serangan Israel di daerah permukiman di Gaza selatan menewaskan 38 orang, termasuk 13 anak-anak dari keluarga besar yang sama, kata pejabat kesehatan Palestina.
Di Gaza utara, pejabat kesehatan melaporkan bahwa pasukan Israel telah menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, salah satu dari sedikit fasilitas medis yang masih berfungsi di daerah tersebut. Israel telah memperbarui serangannya terhadap Hamas di utara dalam beberapa minggu terakhir, dan kelompok-kelompok bantuan membunyikan peringatan atas kondisi kemanusiaan yang mengerikan.
Di Lebanon, serangan Israel di tenggara negara itu menewaskan tiga wartawan yang bekerja untuk outlet berita yang dianggap berpihak pada Hizbullah.