Korban Banjir Bandang Spanyol Meningkat Jadi 158 Orang
Intenasional Madrid – Tim penyelamat menemukan delapan jenazah pada hari Kamis (31/10/2024) yang terjebak di garasi setelah banjir bandang dahsyat melanda Spanyol, sementara jumlah korban tewas meningkat menjadi 158 orang.
Melansir BBC, Jumat (1/11), dari angka tersebut, 155 tercatat di Valencia timur, dua di Castilla-La Mancha, dan satu di Andalusia.
Pemerintah setempat belum mengungkapkan berapa banyak orang yang masih belum diketahui keberadaannya setelah banjir paling mematikan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles mengatakan jumlah korban tewas skala nasional bisa jadi jauh lebih besar.
Politikus oposisi menuduh pemerintah pusat di Madrid bertindak terlalu lambat untuk memperingatkan warga dan mengirim tim penyelamat.
Wali Kota Valencia Maria Jose Catala mengatakan bahwa seorang polisi setempat termasuk di antara delapan jenazah yang ditemukan tenggelam di garasi di pinggiran Kota La Torre. Di lingkungan yang sama, tambahnya, seorang wanita berusia 45 tahun juga ditemukan tewas di rumahnya.
“Orang-orang itu tidak akan meninggal jika mereka telah diperingatkan sebelumnya,” ujar seorang warga lokal kepada Reuters.
Ahli meteorologi mengatakan intensitas hujan selama setahun turun dalam waktu delapan jam di beberapa wilayah Valencia pada hari Selasa (29/10).
Banjir telah menghantam infrastruktur Valencia, menyapu jembatan, jalan, dan rel kereta api, serta menenggelamkan lahan pertanian di wilayah yang menghasilkan sekitar dua pertiga buah jeruk yang ditanam di Spanyol – eksportir jeruk terkemuka di dunia.
Maribel Albalat, wali kota Paiporta, mengaku pihaknya tidak pernah menerima peringatan tentang bahaya banjir yang akan segera terjadi. Dia menuturkan bahwa 62 orang telah meninggal di kotanya.
Di Utiel yang dilanda bencana parah, sungai Magro meluap, mengakibatkan air setinggi tiga meter masuk ke rumah-rumah yang sebagian besar berlantai satu.
Wali Kota Utiel Ricardo Gabaldon mengatakan sedikitnya enam orang tewas di kota berpenduduk sekitar 12.000 orang itu, sebagian besar dari mereka adalah orang tua atau penyandang cacat yang tidak dapat memanjat ke tempat yang aman.