Mengenal Cengkih Afo yang Legendaris di Ternate
Namun, ada satu pohon cengkih afo yang tersisa, yakni pohon cengkih afo ketiga. Batang pohon yang telah berusia 200 tahun ini memiliki lingkar tengah 3,90 meter. Ketika panen, pohon tersebut dapat menghasilkan 250 kilogram buah cengkih.
Pihak pengelola membangun jembatan atau koridor kayu sepanjang 300 meter. Jembatan tersebut memungkinkan masyarakat melintasi pokok pepohonan rindang, termasuk bambu. Melalui jembatan itu, masyarakat senantiasa dapat menyaksikan ketiga pohon cengkih tertua di dunia yang tumbuh di dalam kawasan ekowisata seluas 4 hektare tersebut.
Pengelola setempat, Jauhar Mahmud, mengatakan bahwa cengkih afo di daerahnya menjadi bibit bagi varietas zanzibar. Bibit cengkih tersebut banyak dikembangkan di Afrika sejak 1770 ketika dibawa oleh saudagar Eropa.
Nama Zanzibar diambil dari nama kawasan pesisir di timur Afrika, tepatnya di negara Tanzania. Bisa dikatakan, cengkih afo merupakan varian terbaik dengan kualitas buah padat. Rasanya lebih pedas dengan kadar air dan daya susut yang rendah.
Cengkih afo bahkan telah ditetapkan sebagai varietas cengkih unggulan asli Ternate. Penetapan itu dibuktikan melalui Keputusan Menteri Pertanian nomor 3680/Kpts/SR.120/11/2010 tentang Pelepasan Populasi Cengkih Afo sebagai Varietas Unggul.
Selain melihat keindahan pohon-pohon cengkih afo tertua, pengunjung juga bisa menikmati kudapan beraroma cengkih dan pala yang disajikan di kedai-kedai setempat. Umumnya, kudapan itu disajikan dalam wadah dari batok kelapa.
Penulis: Resla