Jerman Perintahkan Penutupan 3 Konsulat Iran, Apa Sebabnya?
Intenasional Berlin – Jerman memerintahkan penutupan ketiga Konsulat Iran di negara itu pada hari Kamis (31/10/2024) sebagai tanggapan atas eksekusi warga Iran-Jerman Jamshid Sharmahd, yang tinggal di Amerika Serikat (AS) dan diculik di Dubai pada tahun 2020.
Pengadilan Iran menyatakan bahwa Sharmahd yang berusia 69 tahun, dihukum mati di Iran pada hari Senin (28/10) atas tuduhan terorisme. Eksekusi mati itu menyusul persidangan tahun 2023 yang dianggap sebagai palsu oleh Jerman, AS, dan kelompok-kelompok hak asasi internasional.
Keputusan untuk menutup Konsulat Iran di Frankfurt, Hamburg, dan Munich, yang diumumkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock, membuat Negeri Para Mullah itu hanya memiliki kedutaan besarnya di Berlin.
Kementerian Luar Negeri Jerman telah memanggil kuasa usaha Iran pada hari Selasa (29/10) untuk memprotes eksekusi Sharmahd. Duta Besar Jerman Markus Potzel juga memprotes Menlu Iran Abbas Araghchi, sebelum dipanggil kembali ke Berlin untuk konsultasi.
Mengutip AP, Jumat (1/11), Iran menuduh Sharmahd, yang tinggal di Glendora, California, merencanakan serangan tahun 2008 terhadap sebuah masjid yang menewaskan 14 orang — termasuk lima perempuan dan seorang anak — dan melukai lebih dari 200 orang lainnya, serta merencanakan serangan lain melalui Majelis Kerajaan Iran dan sayap militannya, Tondar.
Iran juga menuding Sharmahd mengungkapkan informasi rahasia tentang lokasi rudal Garda Revolusi paramiliter Iran pada tahun 2017.
Pihak keluarga Sharmahd membantah tuduhan-tuduhan tersebut dan telah berusaha selama bertahun-tahun untuk membebaskannya.
Iran menolak protes Jerman. Araghchi menulis pada hari Selasa di jejaring sosial X bahwa “Paspor Jerman tidak memberikan kekebalan hukum kepada siapa pun, apalagi seorang penjahat teroris.”
Araghchi menyebut Baerbock melakukan “gaslighting” dan menulis bahwa “pemerintah Anda adalah kaki tangan dalam genosida Israel yang sedang berlangsung.”
Jerman adalah sekutu setia Israel dan telah mengkritik keras serangan Iran terhadap Israel.
Penutupan konsulat, alat diplomatik yang jarang digunakan Jerman, menandakan penurunan besar dalam hubungan diplomatik yang menurut Menlu Baerbock sudah berada di titik terendah.
“Pernyataan terbaru dari Menlu Iran, di mana dia menempatkan pembunuhan berdarah dingin Jamshid Sharmahd dalam konteks dukungan Jerman untuk Israel, juga berbicara tentang dirinya sendiri,” kata Baerbock pada hari Kamis (31/10).
Baerbock menegaskan Berlin akan terus bekerja keras untuk membebaskan sejumlah warga Jerman lainnya yang ditahan. Dia tidak menyebutkan jumlah mereka.