
Perang 12 Hari Iran-Israel: “Main Course” Tidak Tuntas yang Dimenangkan Trump
Pada periode pertama kepresidenan, Trump menggagas “Abraham Accords” yang mengupayakan normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab yang tidak mengakui negara Israel. Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan sudah menandatangani kesepakatan ini pada 2020. Kerjasama AS – Israel melumpuhkan Iran mungkin akan membuat banyak negara-negara Arab lain terdorong untuk mengikuti ajakan Trump membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Timur Tengah yang damai akan berdampak positif bagi ekonomi AS karena harga minyak bisa terkendali, lalu lintas berbagai komoditas melalui Selat Homruz aman dan perusahaan-perusahaan AS bisa mengambangkan bisnis di kawasan ini. Tidak ketinggalan, bisnis keluarga Trump bisa semakin lancar.
Seperti dilaporkan NBC News, Trump Organization telah berekspansi ke Saudi Arabia, Qatar, Uni Emirat Arab dan Oman, antara lain dengan membangun Trump International Hotel & Tower di Dubai, resort golf di Doha, Trump Tower di Jeddah, dan Hotel yang masih dalam tahap konstruksi di Muscat.
Serangan enam bom “bunker buster” ke fasilitas nuklir Fordow dan 40 rudal Tomahawk fasilitas nuklir Natanz dan Isfahan merupakan upaya AS agar perang Iran-Israel segera selesai karena banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Data riset menunjukkan ketidakpuasan masyarakat AS terhadap Trump saat ini sangat tinggi, termasuk untuk dua isu unggulan yakni ekonomi dan imigrasi.
Survei YouGov yang dirilis 17 Juni lalu mengungkapkan net approval rating Trump untuk isu ekonomi (inflasi/harga-harga) dan imigrasi sangat buruk, masing-masing mencapai -23% dan-8%. Sementara survei lain dari Ipsos dan YouGov mengungkapkan net approval Trump secara umum anjlok ke -12% dan -13%. Padahal pada saat pelantikan, kedua lembaga survei ini mencatat net approval rating Trump sebesar +6%.
Menurut laporan terakhir dari The Washington Post, fasilitas pengayaan nuklir Iran ternyata tidak sepenuhnya hancur oleh serangan bunker buster AS, tapi hanya mengalami kemunduran beberapa bulan. Uranium diperkaya yang menjadi bahan bom nuklir Iran juga dikabarkan masih aman karena sudah dipindah sebelum serangan AS dilancarkan. Tapi untuk sementara Israel dan AS cukup puas dengan hasil aksi militer mereka, sehingga gencatan senjata permanen sepertinya bisa dicapai.
Meminjam petikan lagi Richard Stepp, “There’s always another day,” “There’s always another way” bagi Israel dan AS untuk menghancurkan kekuatan nuklir Iran!