Asteroid Bernilai 100 Juta Triliun, Psyche Tampak Berkarat
Intenasional Jakarta – Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengidentifikasi asteroid yang kaya logam, Psyche, tampaknya berkarat. Analisis teleskop canggih ini menunjukkan adanya tanda-tanda hidrasi dalam bentuk karat.
Asteroid yang kaya logam ini sebelumnya diperkirakan sebagai harta karun logam bernilai triliunan dolar, ternyata memiliki kejutan lain. Dikutip dari laman Live Science pada Rabu (21/08/2024), data baru tentang kepadatan dan spektrum reflektansi Psyche menunjukkan, asteroid itu kemungkinan besar merupakan campuran silikat dan logam.
Sebagai informasi, spektrum reflektansi adalah sebuah intensitas panjang gelombang sinar matahari yang berbeda yang dipantulkan dari permukaan asteroid. Para peneliti menemukan jejak menarik dari komponen lain, yakni air pada permukaan Psyche pada 2017.
Spektrum dari daerah inframerah, pada panjang gelombang yang dapat dirasakan sebagai panas tetapi tidak dapat dilihat, menunjukkan tanda-tanda keberadaan unit hidroksil (molekul OH) yang merupakan bagian dari air. Hasil ini menunjukkan, permukaan Psyche mungkin mengandung sejumlah kecil air, baik dalam bentuk es maupun mineral terhidrasi.
Gugus molekul OH tersebut terikat pada logam di permukaan, yang pada gilirannya menciptakan karat. Sayangnya, hasil penelitian saat itu tidak meyakinkan karena spektrum yang dikumpulkan menggunakan Fasilitas Teleskop Inframerah berbasis darat milik NASA di Hawaii mungkin telah tercemar oleh air di atmosfer Bumi.
Selain hal itu, para peneliti belum menemukan tanda-tanda air yang lebih pasti dari panjang gelombang inframerah yang sedikit lebih tinggi. Tnda-tanda tersebut telah membantu astronom lain mendeteksi air molekuler yang tersebar luas di Bulan, tetapi belum digunakan untuk asteroid.
Guna memastikan apakah asteroid Psyche benar-benar memiliki air, sejumlah ilmuwan AS dan Jerman pun menggunakan dua instrumen penginderaan inframerah JWST, yakni Near Infrared Spectrograph (NIRSpec) dan Mid-Infrared Instrument (MIRI). Masing-masing alat tersebut dapat mendeteksi panjang gelombang inframerah yang lebih pendek dan lebih panjang.
Dengan mengarahkan instrumen ke asteroid pada Maret 2023. Para ilmuwan mengumpulkan cuplikan spektrum yang dipantulkan oleh kutub utara Psyche, yang saat itu menghadap teleskop.