Indonesia Raja di Ajang Asian School Badminton Championship 2024
Regional Semarang – Atlet Indonesia Muhammad Yusuf harus berhadapan dengan rekan satu negaranya, Zidane Cahyo Nugroho, menjadi pembuka partai final tunggal putra pada ajang “8 Th Asian School Badminton Championship (ASBC) 2024” yang berlangsung di Gedung Olahraga Universitas Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (31/8/2027) pagi. Skor 21-14, 22-20 dengan kemenangan untuk M.Yusuf, berhasil membuatnya membawa pulang 2 medali emas untuk ketegori grup dan tunggal putra sekaligus.
Dengan demikian tim putra Indonesia all stars menyapu bersih kesempatan merajai partai final, termasuk atlet ganda putra Indonesia Alexius Ongkytama Subagio/ Aquino Evano Keneddy T, yang juga berhadapan dengan tim senegaranya, Ikhsan Lintang Pramudya/ Lindan Mikael Mahardika M dengan skor 21-12, 15-21, 21-18.
Muhammad Firza Athallah P/ Geraldine Alexandra Bolang menjadi ganda campuran terakhir yang mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dengan menaklukkan ganda campuran Malaysia pada partai final ASBC 2024, Datu Anif Isaac Bin Datu Asra/ Shaneesa Binti Shahidi dengan skor 10-21, 17-21.
Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, M. Aziz Ariyanto menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi atas keberhasilan rangkaian ASBC 2024 sejak awal hingga selesai partai final.
“Alhamdulillah pertandingan sudah selesai hasil memuaskan, semua panitia luar biasa kerja keras kompak solid semua bidang, masih ada city tour dan kepulangan, temen-temen tetap jaga kesehatan. Terima kasih semua tim,” kata Aziz Ariyanto.
Mewakili Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kemenpora, Dwijayanto Sarosa Putera merasa bangga atas keberhasilan timnas Indonesia yang berhasil keluar sebagai juara umum pada turnamen ASBC 2024 dengan total perolehan 6 medali emas, 2 medali perak, dan 2 medali perunggu.
“Selamat untuk ASBC 2024 dengan kesuksesan prestasi olahraga cabor bulu tangkis yang merupakan cabor prioritas DBON (Desain Besar Olahraga Nasional) dan kegigihan panitia penyelanggara sampai di titik ini. ASBC yang ke-9 nanti ditentukan kemudian oleh ASSF dimana akan dilaksanakannya. Anak-anak (atlet) ini nantinya akan dikembalikan ke klub masing-masing dan ini menjadi peran PBSI untuk membina talenta-talenta muda ini,” kata Dwijayanto.