OPINI: Pencalonan Resmi Joe Biden Tak Terbendung, Sejumlah Pakar Ramalkan Menang
Memburuknya elektabilitas Biden pasca debat capres membuat banyak pihak—media liberal, kolumnis pro-Biden, serta operator politik, dan politisi di kubu Partai Demokrat—menyerukan Biden mundur dari pencalonan.
“To Serve His Country, President Biden Should Leave the Race.” Demikian Bunyi editorial media liberal terbesar The New York Times pada 28 Juli. Pada hari yang sama, kolumnis The Times, Thomas Friedman, juga menyerukan agar Biden mundur: “Joe Biden Is a Good Man and a Good President. He Must Bow Out of the Race.”
Media liberal lain seperti The Chicago Tribune, The Atlanta Journal-Constitution dan The Boston Globe, serta pengamat atau kolumnis pro-Biden seperti Paul Krugman dari The New York Times, Joe Scarborough dari MSNBC, David Ignatiusdari The Washington Post, David Remnick dari The New Yorker, Mark Leibovich dari The Atlantic dan William Kristol dari The Bulwark juga meminta Biden menyerah.
Tidak ketinggalan, dua petinggi tim kampanye Obama-Biden pada tahun 2008 dan 2012, David Axelrod dan David Plouff, serta mantan penasihat senior Bill Clinton, James Carvilleme minta Biden untuk tidak melanjutkan kampanyenya.
Terakhir, selebriti Holywood yang kerap terlibat dalam penggalangan dana kampanye Partai Demokrat, George Clooney, mendesak Biden untuk mundur dari pencapresan.
Seruan agar Biden mundur dari pencalonan juga semakin santer di kalangan anggota Kongres Partai Demokrat. Hingga hari ini, 16 anggota DPR Partai Demokrat, yaitu Lloyd Doggett dari Texas, Raul Grijalva dari Arizona, Seth Moulton dari Massachusetts, Mike Quigley dari Illinois, Angie Craig dari Minnesota, Adam Smith dari Washington, Mikie Sherrilldari New Jersey, Pat Ryan dari New York, Earl Blumenauedari Oregon, Hillary Scholten dari Michigan, Brad Schneiderdari Illinois, Ed Case dari Hawaii, Greg Stanton dari Arizona, Jim Himes dari Connecticut, Scott Peters dari California dan Eric Sorensen dari Illiois. Selain itu, Senator Peter Welch dari Vermont menjadi senator Partai Demokrat yang meminta Biden mundur.
Kalangan Elit Partai Tetap Mendukung Biden
Di sisi lain, mantan Presiden Barack Obama menganggap penampilan buruk di debat sebagai hal yang biasa dan menekankan bahwa dalam pemilihan presiden tahun 2024 terdapat dua pilihan calon presiden yang sangat kontras: Biden yang sepanjang hidupnya berjuang untuk orang banyak dan Trump yang hanya peduli dengan dirinya sendiri.
Presiden AS ke-44 ini juga gagal dalam debat capres pertamamenjelang pemilihan presiden pada 6 November 2012. Poling Gallup pasca-debat menunjukkan bahwa Obama kalah dari Mitt Romney dengan perbandingan 20% vs. 70%, tetapi kemudian ia berhasil mengalahkan capres Partai Republik dengan perolehan suara elektoral yang signifikan: 332 vs. 206.
Seperti Obama, mantan Presiden Bill Clinton dalam akun X-nya mengatakan bahwa ia tidak mempedulikan opini pada pengamat politik mengenai rating debat. Menurut Clinton, fakta dan sejarah akan menjadi penentu sambil menyebutkan bahwa Biden telah menunjukkan kepemimpinan yang solid dan berhasil menciptakan stabilitas ekonomi pasca-pandemi, mencapai rekor angka lapangan kerja baru, membuat kemajuan dalam mengatasi krisis iklim dan menekan angka inflasi tetap rendah.
Tidak ketinggalan, para petinggi Partai Demokrat di Kongres AS, seperti pemimpin mayoritas Senat AS Chuck Schumer, pemimpin minoritas DPR AS Hakeem Jeffries dan mantan ketua DPR Nancy Pelosi, kompak mendukung Biden.
Tidak hanya itu, tokoh-tokoh anggota Partai Demokrat dari kalangan Kulit Hitam—salah satu faksi pendukung Biden yang paling loyal—seperti James E. Clyburn dari South Carolina, Frederica Wilson dari Florida, Maxine Waters dari California, dan Joyce Beatty dari Ohio, menyatakan 100% mendukung Biden.