Serangan Israel ke Sekolah dan 2 Rumah di Gaza Tewaskan 34 Orang, Termasuk Perempuan dan Anak-anak
Israel sering mengebom sekolah-sekolah, dengan dalih bahwa sekolah-sekolah tersebut digunakan oleh militan Hamas. Israel menyalahkan Hamas atas jatuhnya korban sipil akibat serangan-serangannya, dengan mengatakan kelompok itu bermarkas dan beroperasi di lingkungan pemukiman padat.
Menurut survei pada bulan Juli oleh Education Cluster, kumpulan kelompok bantuan yang dipimpin oleh UNICEF dan Save the Children, lebih dari 90 persen bangunan sekolah di Jalur Gaza rusak parah atau sebagian akibat serangan dan lebih dari separuh sekolah yang menampung orang-orang yang mengungsi telah terdampak.
Otoritas kesehatan Jalur Gaza pada hari Rabu menyatakan bahwa serangan Israel yang telah berlangsung selama 11 bulan di sana telah menewaskan sedikitnya 41.084 warga Palestina dan melukai 95.029 lainnya.
Pada hari Rabu pula, serangan Israel menghantam sebuah rumah di dekat Kota Khan Younis di Gaza Selatan, menewaskan 11 orang, termasuk enam saudara laki-laki dan perempuan dari keluarga yang sama yang berusia antara 21 bulan hingga 21 tahun. Demikian menurut Rumah Sakit Eropa, yang menerima korban.
Sementara itu, otoritas Kesehatan Jalur Gaza dan pertahanan sipil mengungkapkan, serangan pada Selasa (10/9) malam di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza Utara menewaskan sembilan orang, termasuk enam wanita dan anak-anak. Pertahanan sipil mengatakan rumah itu milik Akram Al-Najjar, seorang profesor di Universitas Terbuka Al-Quds, yang selamat dari serangan.