4 Respons Pengamat hingga Jubir soal Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo, Sebelum Pelantikan Presiden
Staf Khusus (Stafsus) Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo berharap pertemuan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak hanya membahas kalkulasi politik untuk memenangkan kekuasaan.
Dia ingin pertemuan kedua tokoh politik ini membuka ruang dialog tentang kebijakan publik yang strategis dan berorientasi pada kepentingan rakyat. Terlebih, Prabowo-Megawati dinilai memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah bangsa.
“Dalam pertemuan ini, mereka diharapkan tidak hanya memikirkan aliansi politik yang pragmatis, tetapi juga bagaimana mengedepankan politik sebagai instrumen moral yang dapat membawa bangsa menuju stabilitas dan kemajuan,” kata Romo Benny dikutip dari siaran persnya, Sabtu 28 September 2024.
Menurut dia, pertemuan ini memiliki dampak strategis dalam merancang koalisi pemerintahan yang efektif dan stabil pasca-pemilu. Namun, Benny menilai akan lebih baik Prabowo-Megawati dapat berfokus pada kemaslahatan umum, seperti reformasi hukum, peningkatan kesejahteraan, dan keadilan sosial.
“Pertemuan antara Megawati dan Prabowo harus dipahami sebagai momen penting dalam memfasilitasi dialog politik yang mengedepankan visi jangka panjang. Sebuah pertemuan yang mampu mengubah arah kebijakan nasional jika dijalankan dengan komitmen pada nilai-nilai demokrasi yang berdasarkan Pancasila,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, pertemuan antara Megawati dan Prabowo tidak hanya menggambarkan pergerakan politik sesaat, namun juga menandakan sebuah dialog antar-negarawan yang memikirkan masa depan bangsa dalam konteks yang lebih luas.
“Penting untuk memahami bahwa pertemuan ini tidak hanya dilihat sebagai pembahasan pembagian kekuasaan atau posisi strategis di pemerintahan, melainkan sebagai upaya untuk membangun konsensus atas tantangan-tantangan besar yang dihadapi Indonesia,” kata Benny.
Dia menyebut pertemuan ini mencerminkan komitmen kedua tokoh besar untuk membangun politik yang stabil, beradab, dan beretika. Pasalnya, tantangan krisis pangan, energi, dan ketegangan global saat ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan bijaksana.
“Pertemuan Megawati dan Prabowo, jika dijalankan dengan komitmen pada nilai-nilai luhur Pancasila, memiliki potensi besar untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik,” jelas Benny.