Korban Tewas Serangan Israel di Lebanon Sejak 16 September 2024 Tembus 1.030
1 min read

Korban Tewas Serangan Israel di Lebanon Sejak 16 September 2024 Tembus 1.030



Uni Eropa, Amerika Serikat, Prancis dan delapan negara lainnya pada Rabu (25/9) menyerukan gencatan senjata segera selama 21 hari di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.

Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar ikut menyerukan dalam seruan gencatan senjata, yang menyatakan bahwa konflik regional yang lebih luas “tidak ada kepentingannya, baik bagi rakyat Israel maupun rakyat Lebanon.”.

Para pemimpin AS dan Prancis bersama-sama mendesak gencatan senjata segera selama 21 hari di Lebanon, dalam seruan yang diikuti oleh sekutu saat jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap Hizbullah kian meningkat.

Presiden Joe Biden dan Emmanuel Macron bertemu di sela-sela UN General Assembly (UNGA) atau Sidang Umum PBB di New York saat mereka menyuarakan kekhawatiran bahwa konflik, setelah pertumpahan darah selama setahun di Gaza, akan meningkat menjadi perang regional besar-besaran.

Situasi di Lebanon telah menjadi “tidak dapat ditoleransi” dan “tidak menguntungkan siapa pun, baik rakyat Israel maupun rakyat Lebanon,” kata pernyataan bersama yang dirilis oleh Gedung Putih.

“Kami menyerukan gencatan senjata segera selama 21 hari di perbatasan Lebanon-Israel untuk memberi ruang bagi diplomasi menuju penyelesaian diplomatik,” demikian pernyataan yang dikeluarkan bersama dengan kekuatan Barat, Jepang, dan kekuatan utama Teluk Arab — Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab seperti dikutip dari AFP, Kamis ((26/9/2024).

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot sebelumnya mengungkap usulan tersebut pada sesi darurat Dewan KeamananPBB.

“Telah terjadi kemajuan penting dalam beberapa jam terakhir,” kata Barrot. “Kami telah berupaya sejak awal minggu ini di New York untuk mencapai solusi diplomatik dengan khususnya teman-teman Amerika kami.”

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak gencatan senjata segera di Lebanon dan memperingatkan, “Neraka sedang terjadi.” 



Source link