Pilgub NTB 2024, Survei: Citra Personal Iqbal-Dinda Lebih Unggul
Politik Jakarta – Pilgub NTB 2024terbilang ketat, Pasalnya, menurut peta politik saat ini, sebanyak tiga pasang kandidat sudah saling menampakkan diri. Termasuk, Lalu Muhamad Iqbal yang berpasagan dengan Indah Dhamayanti Putri (Dinda).
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat, keduanya tak dapat dilepaskan dari citra personal. Dari data jajak pendapat, Lalu Iqbal memiliki citra personal yang membuat publik meleleh.
“Dari semuanya Lalu Iqbal lebih unggul di semua jenis citra personal,” kata Direktur Eksekutif Djayadi Hanan, seperti dikutip Jumat (16/8/2024).
Djayadi melanjutkan, Bakal Calon Gubernur NTB yang akrab disapa LMI ini dipandang sebagai sosok yang perhatian pada rakyat, pribadi yang jujur dan seorang yang bersih dari korupsi.
“Untuk sosok yang berani dan tegas Pak Iqbal unggul signifikan. Kebugaran dan kesehatan Pak Iqbal lebih unggul, begitu pula persepsi mampu memimpin,” ucap Djayadi.
“Diketahui LMI unggul dari petahana di lima citra personal. LMI hanya kalah dengan Sitti Rohmi Djalilah sebagai sosok religius taat beragama. Poin Rohmi 60, LMI 56,9, sementara Zulkieflimansyah ada meraih 51,7, dan Lalu Gita Ariadi meraih 31,1. Dari sisi perhatian kepada rakyat, LMI dalam posisi teratas. Menyusul jujur dan bersih dari korupsi,” ungkap Djayadi.
Dari citra personal, LMI pun dipandang sebagai sosok berani dan tegas. Kondisi fisiknya pun bugar dan sehat. Terakhir, dengan posisi citra personal teratas LMI dinilai mampu memimpin provinsi NTB dengan poin 59,8, disusul Zulkieflimansyah 53,9, kemudian Rohmi 52, dan terakhir Lalu Gita dengan 33,1.
Lebih lanjut, hal lain yang membuat elektabilitas Lalu Iqbal terus menanjak, baik Lalu Iqbal dan wakilnya banyak menggelar pertemuan tatap muka. Apa yang dilakukan oleh Lalu Iqbal dinilai sanggup bersaing dengan petahana.
“Sosialisasi media saya lihat juga unggul, sosialisasi radio juga unggul, televisi sama kuat. Sosialisasi internet, bersaing dan sama kuat, ” jelas dia.
Sementara itu, lanjut Djayadi, ketika dipasangkan Iqbal dan Dinda mendapatkan poin yang cenderung kompetitif. Sebab persepsi masyarakat terhadap petahana terbilang sedang saja.
“Kepuasannya hanya 60 persen saja, kalau tinggi semestinya di atas 70 persen.Itu yang membuat petahana tak dapat unggul dominan,” rinci Djayadi.
Djayadi melanjutkan, jumlah responden yang ingin petahana kembali memimpin tercatat tak sampai 50 persen. Hal ini yang membuat Pilkada Provinsi NTB akan berjalan ketat.
“28 persen ingin (petahana) , 38 tidak ingin sisanya ragu-ragu, ” tambahnya.