Program Riverway Disebut Tak Masuk Akal, Ridwan Kamil: Sudah Ada Studi Ilmiahnya
Politik Jakarta – Calon Gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK), menanggapi pernyataan calon wakil gubernur (cawagub) nomor Urut 3 Rano Karno yang mengritik program pengendalian macetnya riverway.
Menurut RK, program riverway sudah ada studi ilmiahnya. Bahkan, kata dia, program tersebut, telah digagas sejak era Gubernur Jakarta Sutiyoso.
“Sudah ada studi secara ilmiah nanti saya posting saja. Itu kan idenya dari zaman Pak Sutiyoso,” kata RK di Kompleks Perumahan Tomang City Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (10/10/2024).
RK menjelaskan, studi ilmiah itu meliputi tiga wilayah, yakni di Banjir Kanal Timur (BKT), Banjir Kanal Barat (BKB), dan Sungai Ciliwung. Oleh sebab itu, RK tak terima jika program riverway disebut tak masuk akal.
“Kalau dibilang tidak realistis tunggu tanggal mainnya,” ujar dia.
Sebelumnya, Cawagub nomor urut 3, Rano Karno alias Bang Doel, menyoroti ide transportasi sungai atau riverway yang digaungkan oleh Ridwan Kamil.
“Sebetulnya itu bukan konsep baru, konsep lama. Cuma realistis, sekarang mungkin enggak, maaf, kayaknya enggak mungkin. Kita lihat dulu sungai kita 50 meter row-nya, lebarnya. Sekarang sudah 20. Pendangkalannya sudah luar biasa,” ujar Bang Doel saat ditemui di Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, (8/10/2024).
Ia mencontohkan kondisi sungai di ujung Ancol yang mengalami sedimentasi akibat reklamasi. Menurutnya, kondisi sungai Jakarta yang dangkal dan terdampak reklamasi membuat ide riverway tak mungkin terwujud.
“Dulu bahkan di ujung Pasar Baru, bahkan ada semacam terminal, itu untuk tempat kapal, untuk pergi ke Harmoni memang bisa pakai perahu. Cuma sekarang kayaknya, idealnya begitu. Cuma sekarang kayaknya agak sulit,” jelasnya.